Senin, 11 November 2013

10 Fitur Terbaru pada Android Jelly Bean 4.3

Bagi para pemilik Nexus, update software Android bisa diperoleh melalui internet. Termasuk Nexus 4, Nexus 10,  Nexus 7 Original (2012) dan Galaxy Nexus smartphone. Handset Nexus 7 (karena dilengkapi layar 7 Inchi yang anti gores) baru akan tersedia pada tanggal 30 Juli (hari ini) untuk wilayah Amerika melalui Google Play, Amazon.com, Best Buy, GameStop, Staples dan Walmart. Negara lain tentunya akan segera menyusul.

Nexus 7 (2013) ini berukuran cukup tipis (0,865 cm) dan berbobot hanya 300 gram. Baterai aktif untuk 9 jam bicara dan telah built in support untuk fitur Wireless Charging.

1. Fasilitas Auto Complete pada Dial Pad

Autodial Jelly Bean
Android 4.3 sekarang menambahkan fitur autocomplete pada dial-pad dengan tampilan pop-up saran nama kontak atau nomor telepon ketika pengguna mulai mengetikkan sesuatu. Sebelumnya fitur Auto Complete terdapat pada Phone Book saja. Dengan fitur ini, anda tidak perlu secara khusus membuka phone book untuk menemukan kontak yang jarang anda hubungi.

Pada contoh ilustrasi di sebelah kiri anda bisa memahami bahwa kontak bernama Meira Smith tidak memenuhi unsur no 634 namun tetap ditampilkan. Hal ini disebabkan karena sistem pencarian auto complete ini juga berkaitan dengan fitur prediksi keyboard (fitur no.6 pada tulisan ini).

2. Bluetooth AVRCP (Audio/Video Remote Control Profile)

Perangkat yang menjalankan Android 4.3 Google Jelly Bean dapat disinkronkan dengan bluetooth stereo mobil dengan  menawarkan fungsionalitas tambahan. Bluetooth AVRCP versi 1.3 ini memungkinkan stereo mobil anda untuk menampilkan metadata seperti judul lagu ketika musik sedang streaming dari perangkat Android 4.3.

3. OpenGL ES 3.0

Google mengklaim bahwa Android 4.3 mendukung versi baru dari standar industri untuk kinerja grafis yang tinggi. Jika Anda adalah seorang pecandu game, update terbaru ini pasti akan membuat anda bersemangat. Google juga memberikan demo game gratis sekedar untuk menunjukkan perbedaannya dengan Android 4.2 seperti tekstur yang mendetail, pantulan cahaya  pada permukaan yang kaca/metalic, dan refleksi. Hal ini tidak ditemui pada Android 4.2. 
Handset yang telah support fitur ini adalah Nexus 7 (edisi 2013), Nexus 4, dan Nexus 10 devices.

4. Antar Muka/Tampilan Kamera baru

Tampilan aplikasi kamera pada Android 4.3 juga menawarkan program yang diperbarui. Dimana aplikasi ini memiliki menu baru berkonsep menu melengkung yang membuatnya lebih mudah untuk mengontrol dan bermanuver pada pengaturan kamera.
Nexus 7 (2013) memiliki kamera depan beresolusi 1,2 Mega Pixel sedangkan kamera belakang 5 Mega pixel.

5. Peningkatan akurasi penentuan lokasi handset melalui pemindaian Wi-Fi secara pasif (scan only mode)

Google kini telah meningkatkan akurasi deteksi lokasi perangkat Android anda yang sebelumnya hanya mengandalkan GPS dengan cara menambahkan teknik pemindaian lokasi melalui Wi-Fi. Hal ini memungkinkan aplikasi untuk mendapatkan data lokasi perangkat anda melalui Wi-Fi bahkan ketika Wi-Fi sedang tidak terkoneksi/tidak digunakan untuk akses data (anda masih bisa menonaktifkannya sama sekali melalui menu setting).
Android 4.3 juga memiliki kemampuan baru untuk melakukan kalkulasi geofencing* secara hardware. Update ini memindahkan perhitungan lokasi handset ke perangkat keras ketimbang melakukannya secara software yang akan lebih boros baterai seperti sebelumnya. Dengan demikian ini akan mengoptimalkan efisiensi pemakaian daya.
Namun, karena kalkulasi posisi handset ini tergantung hardware, maka update 4.3 ini tidak berfungsi dengan baik untuk handset lama sebelum Google Nexus 7. Pada Google Nexus 7, kemampuan deteksi untuk aplikasi geofencing ini mampu mencapai 1 meter jika terdapat jaringan WIFI yang aktif di dekatnya. Untuk handset lama, akurasinya berada pada kisaran 50 meter. Dan jika tidak terdapat WIFI, maka akurasinya adalah 300 meter yang diperoleh dari data GPS. Sedangkan jika GPS dan WIFI dinonaktifkan, maka deteksi handset hanya bisa dilakukan dengan akurasi 1000 meter/1 kilometer melalui perhitungan BTS. 
Semua data akurasi ini menggunakan metode statistik dengan tingkat keyakinan 68%. Jadi kalau akurasi 1 meter akan bermakna bahwa posisi handset 68% pasti berada dalam radius 1 meter tersebut. 32%-nya berada diluar radius 1 meter tersebut. Umumnya, untuk tingkat keyakinan 68% ini, maka margin of errornya adalah sekitar 5%. Artinya +/- 5% dari 1 meter adalah 5 cm! Cukup akurat bukan ?

*geofencing: mendeteksi keberadaan/posisi handset apakah berada pada radius area yang telah anda tentukan sebelumnya. Berguna untuk aplikasi deteksi keberadaan anak anda, kendaraan anda, atau monitoring armada penjualan anda.

6. Keyboard & Input

Android 4.3 dilengkapi dengan algoritma yang ditingkatkan untuk pengenalan layar sentuh dan mengetik/tap yang membuat menulis SMS/Email akan lebih mudah. Selain itu juga disertakan emoticon baru, yang mirip dengan emoticon pada iPhone. Update ini juga meningkatkan kecepatan untuk tombol gamepad dan joystick dengan menurunkan latensi/delay secara signifikan.

7. Bluetooth Smart Ready

Adalah update teknologi terbaru bluetooth dengan konsumsi rendah energi (Bluetooh 4.0). Ini akan sesuai sekali untuk aksesoris seperti monitor denyut jantung, pedometer*, termometer, dan banyak lainnya yang telah berlogo Smart Ready. Pengguna kini dapat menyinkronkan perangkat energi rendah tanpa khawatir akan mempengaruhi penggunaan baterai. Fitur ini juga akan membuka jalan lebih luas lagi untuk perangkat wearable yang mulai marak belakangan ini.

*pedometer: perangkat elektronik atau elektromekanis portabel, yang berfungsi menghitung langkah kaki seseorang dengan cara mendeteksi gerakan pinggul orang tersebut.

8. Pengguna dengan kewenangan terbatas/Restricted profiles

Dengan fitur ini, anda bisa membuat profile dengan kewenangan terbatas. Misalnya jika anda hendak meminjamkan hape/tablet milik anda kepada anak anda atau orang lain, anda bisa membuat profile baru khusus untuk kebutuhan mereka yang terkontrol. Atau misalnya jika anda membangun armada penjualan yang hanya membutuhkan aplikasi Penjualan, fitur ini akan sangat bermanfaat.

9. Virtual Surround
Yang juga menarik dari edisi Jelly Bean 4.3 ini adalah adanya fitur Virtual Surround yang khusus dioptimasi untuk perangkat sound system mobile phone. Pembuatnya adalah penemu format file mp3 yang legendaris (selain Bose tentu saja:) ). Fitur ini memungkinkan anda untuk menonton film dengan sound yang terasa lebih realistis.
Bagaimana cara kerja Virtual sound yang dinamai Cingo ini?
Pada sound system home teater, suara musik atau film yang sampai ke telinga kita melalui beberapa channel yang terpisah yang membentuk 'lingkungan' sehingga kita (otak kita) bisa merasakan perbedaan jarak dan arah datangnya suara dengan lebih terperinci, menimbulkan efek seolah kita berada didalam lingkungan tersebut.
Namun jika kita menggunakan headphone, efek tersebut hilang karena suara datangnya berasal dari dalam kepala kita, langsung ke gendang telinga kita. 
Perubahan pola suara inilah yang kemudian dibuat modelnya secara digital dan teknologi cingo dari fraunhofer ini kemudian mengubah suara yang dikeluarkan berdasar model tersebut. Demikian pula jika kita menggunakan speaker handphone kita, pola suara yang dihasilkan diubah meniru pola suara home teater, sehingga suara yang dihasilkan seolah berasal dari 'luar' handphone kita.

10. Fitur bagi Developer Aplikasi Android
Android Jelly Bean juga tidak melupakan developer aplikasi Android dengan menambahkan penyempurnaan terhadap aplikasi profiling tampilan grafis yang terintegrasi dengan perangkat secara langsung. Hal ini akan mempermudah pembuatan aplikasi android yang hemat baterai dan cepat/lancar ketika dijalankan. 

Nexus 7 Looks

Teknologi Layar Fleksibel

diposkan pada tanggal 7 Jul 2013 11.34 oleh blogger teknologi   [ diperbarui11 Jul 2013 12.15 ]
Aneka Konsep Layar Flexibel
Kabar gembira bagi para penjual ponsel! Sebuah kategori handphone terbaru akan muncul dan akan luar biasa: para analis menyebutnya sebagai Wearable Gadget atau kalau di Indonesiakan akan menjadi Gadget yang bisa dipakai/dikenakan oleh pengguna. (Terlalu panjang ya ? Mungkin lebih mudah menyebutnya sebagai wearable gadget saja.)

Kategori produk ini muncul karena kemajuan yang telah dicapai dalam teknologi layar fleksibel, yakni teknologi yang memungkinkan layar digital bisa ditekuk s/d tekukan maksimumnya tanpa mengalami patah, bahkan memungkinkan untuk digulung sehingga akan menghemat tempat penyimpanan. Mudah dibawa kemana-mana pula!

Saat ini, mulai dari Apple dan Samsung dan sekarang Dell, tengah berpacu menjadi yang paling dominan dalam teknologi layar  fleksibel. Teknologi ini memungkinkan pembuat gadget berinvestasi dalam teknologi yang dapat dipakai/dikenakan oleh user.

Beberapa perusahaan telah menyatakan dapat merancang teknologi ini termasuk Google, yang saat ini telah memiliki ribuan orang dalam masa pengujian kaca mata pintar ala Google, sedangkan Apple, kabarnya tengah memulai pengembangan alat untuk menonton cerdas, semacam iPod untuk 'mata'.

Dell masih cenderung tertutup dengan gadget rahasianya, mengatakan bahwa saat ini terlalu spekulatif untuk memastikan cara terbaik untuk masuk ke pasar baru yang panas ini,  terutama jika dikaitkan dengan penjualan PC Dell yang menurun, sedangkan Samsung dan Foxconn juga masih melakukan GTM (gerakan tutup mulut) dengan melakukan klaim serupa tentang pengembangan wearable Gadget ini. Terakhir rumor handphone Samsung berlayar fleksibel masih belum menjadi kenyataan dengan peluncuran lini andalan Galaxy Notes mereka yang ternyata tanpa disertai teknologi ini.

Belum satu pun dari gadget baru ini yang telah terbukti menghasilkan uang. Sementara itu, kaca mata Google adalah yang paling dekat dengan peluncurannya. Sementara raksasa teknologi dunia berinvestasi dana pengembangan dalam jumlah selangit pada teknologi ini, masih harus memulai periode pengujian yang panjang.

Organisasi riset IHS memprediksi akan ada hampir 800 juta unit pengiriman pada tahun 2020 dari hanya 3,2 juta yang telah dikirim para pabrikan tahun ini, dengan pasar pendapatan meningkat menjadi $41,3 miliar dari $100.000.

"Permintaan untuk tampilan layar fleksibel diharapkan akan mengalami pertumbuhan besar-besaran selama tujuh tahun berikutnya, dengan berbagai macam aplikasi akan mendorong hampir 250 kali peningkatan pengiriman dari 2013 s/d 2020," kata Direktur Mobile Emerging Displays and Technology Vinita Jakhanwal.

Jakhanwal memprediksi gerakan yang pertama dalam kategori ini akan cenderung lambat sampai tercapainya kematangan  teknologi pelindung layar yang sesuai seperti teknologi temuan Gorilla Corning yang akan membantu melindungi layar pada tablet dan smartphone. Hambatan utamanya nampak sepele: mesin pemroduksi layar pada pabrik handphone dan lainnya tidak didesain untuk menerima material berbentuk gulungan melainkan berbentuk lembaran. Sehingga dibutuhkan penyesuaian yang diperlukan. 

Selain itu pertimbangan apakah pasar akan menerima atau tidak kedatangan teknologi baru layar fleksibel ini juga bisa menjadi penghambat. Para pengamat mengungkapkan fakta bahwa layar fleksibel lebih menambah keindahan bentuk daripada pertambahkan fungsi. Terkecuali mungkin Google dan Apple karena mereka telah membentuk pasar baru untuk layar fleksibel ini.

Dan khusus pengiriman lini produk smartphone dengan layar fleksibel diproyeksikan akan naik ke 351 juta unit pada 2020, (naik dari 2 juta unit pada tahun 2013). Teknologi layar smartphone semacam ini tidak benar-benar ditekuk sampai terlipat, tetapi mengandung substrat yang fleksibel yang memungkinkan untuk mencapai kelekukan maksimum/hampir pecah namun tetap dapat mempertahankan ketipisannya.

Layar fleksibel tahan lama yang dapat secara fisik ditekuk akan datang segera, meskipun pada awalnya akan optimal diterapkan pada layar besar atau smartphone berbentuk gelang dalam upaya untuk memaksimalkan ruang layar. LG dipandang sebagai pemimpin pasar dalam kategori tersebut, sudah menjual LG televisi di Korea dengan layar melengkung, ungkap Jakhanwal. Meski demikian LG juga telah masuk ke pasar penyuplai layar flexibel ini.

Lebih jauh ke depan ia mengatakan kaca fleksibel akhirnya akan menjadi benar-benar fleksibel, bahkan rollable/bisa digulung, mampu dimanipulasi oleh pengguna dan akan memicu "generasi berikutnya perangkat yang menghemat ruang."


Baterai Graphene

diposkan pada tanggal 19 Jun 2013 12.58 oleh blogger teknologi   [ diperbarui22 Jun 2013 22.19 ]
Graphene adalah material eksotis berikutnya yang ditemukan ilmuwan yang memiliki karakteristik sangat menarik. Ketebalannya hanya 1 atom dan, seperti berlian, hanya tersusun dari unsur karbon (C) namun membentuk pola segi enam dalam 2 dimensi.
 
Pada awalnya, seorang Profesor di Universitas Manchester Inggris bernama Prof. Andre Geim, seorang keturunan 1/16 Yahudi - 15/16 German yang lahir di Rusia, berpikir untuk memecahkan masalah ketidakstabilan Graphene di alam bebas agar bisa dimanfaatkan untuk ilmu pengetahuan. Waktu itu tahun 2002.
Kemudian bergabung bersamanya seorang mahasiswa Phd yang juga keturunan Rusia yang telah lama menjadi warga negara Inggris bernama Kostya Novoselov untuk melakukan riset intensif. Seorang ilmuwan kelahiran 1974 dan masuk dalam daftar 35 orang dibawah 35 tahun yang inovatif terbitan MIT pada tahun 2008.

Pada tahap awal riset, mereka berdua menempuh pendekatan untuk memoles bongkahan graphite (bahan yang sehari-hari kita temukan pada ujung pensil biasa) menjadi irisan setipis mungkin. Lalu hasil irisan tersebut dipoles lagi, pada arah yang tepat, sampai dihasilkan lapisan setebal 1 nanometer. Riset yang panjang dan melelahkan, namun kualitas graphene yang diperoleh tidak mencapai target yang diinginkan. Irisan tersebut tidak stabil dan lapisan graphene setebal 1 atom ditemukan dalam populasi yang sangat sedikit.

Akhirnya sebuah informasi aneh didapatkan dari seorang kolega senior Novoselov bernama Oleg Shklyarevskii yang awalnya ditemukan secara tidak sengaja. Oleg Shklyarevskii mengatakan bahwa sebuah isolasi biasa yang ditempelkan pada permukaan graphite kemudian dikelupas dan dibersihkan mampu menghasilkan lapisan graphene yang lebih tipis dari 1 nanometer.

Terdorong oleh gagasan tersebut, pendekatan baru ditempuh: dari memoles, dibalik menjadi mengupas graphite. Dan pada tahun 2003, akhirnya Novoselov berhasil memperoleh lapisan graphene setebal 1 atom carbon yakni 1/10 nanometer dan temuan ini dipublikasikan pada tahun 2004. 

Perlombaan untuk memanfaatkan potensi graphene, sebuah variasi molekul karbon yang lebih keras daripada berlian, namun sangat fleksibel, dan merupakan konduktor terbaik di dunia listrik sedang dimulai.

Mereka berdua akhirnya dianugerahi hadiah nobel pada tahun 2010. Bahkan memperoleh gelar Sir dari ratu Inggris. Saat ini Novoselov telah menjadi seorang Profesor dan memimpin Institut Graphene, sebuah institusi  yang digerojok dana 500 Milyar untuk mendalami pemanfaatan graphene, bentukan pemerintah Inggris.

Ketika lembar graphene tersebut diuji semua karakteristik fisika dan kimianya ditemukan:
1. Graphene lebih kuat dari pada berlian. Ketika direndam di dalam cairan yang bisa menghancurkan berlian, graphene tetap bertahan.
2. Elektron mengalir dengan sangat baik, bahkan lebih baik daripada kabel biasa. Kecepatan aliran listrik di dalam graphene hampir secepat cahaya yang mengalir dalam serat fiberoptik.
3. Graphene sangat tipis, hanya berukuran 1 atom namun rantainya lebih kuat dari material lain yang berukuran jauh lebih tebal.
4. Graphene berbentuk lembaran seperti layaknya lembaran karet.

Meskipun teori awal Graphene telah dimulai sejak tahun 1947, namun cara untuk mengekstraknya baru ditemukan pada tahun 2003 tersebut: Pensil dan Selotip.

Jadi penemuan Graphene ini masih baru sekali.  Peluang untuk pemanfaatannya pun masih terbuka lebar. Posisi graphene dalam hidup sehari-hari bisa dibilang setara dengan plastik: murah karena supplai yang melimpah dan mudah didapat, namun pemanfaatannya luas sekali.

Berikut ini aplikasi pemanfaatan graphene: 
a. Layar sentuh yang tidak bisa robek untuk ponsel yang bisa ditekuk seperti tali jam di pergelangan tangan anda, 
b. sebuah revolusi dalam diagnosa medis, pemberian obat dan perangkat bionik, 
c. lapisan pelindung untuk segala sesuatu mulai dari kemasan makanan maupun untuk turbin angin, 
d. sebuah penyaring air segar  melalui membran desalinasi yang bahkan mampu menyaring  limbah radioaktif, 
e. chip komputer yang secara dramatis lebih cepat dan tentu saja broadband, 
f. panel surya yang bisa dicat atau cukup disemprotkan ke permukaan apapun, dan 
g. penemuan terakhir mengenai baterai revolusioner dengan kapasitas jauh lebih tinggi daripada yang kita gunakan saat ini namun dengan waktu charge yang sangat singkat 
- ini hanya beberapa dari revolusi graphene yang sedang dimulai oleh para peneliti di seluruh dunia.

Graphene telah menarik banyak investasi jutaan dollar untuk pengembangannya. Tak terkecuali bidang baterai. Baterai Graphene sebenarnya adalah sebuah kapasitor, atau lebih tepatnya ultra kapasitor. Jadi tidak terjadi reaksi kimia apapun selama pengoperasiannya. Electron hanya dimampatkan saja di dalamnya. Dan karena terbuat dari bahan yang sama dengan pensil, maka tidak berbahaya bagi lingkungan.

Lalu waktu pengisiannya yang cepat telah menarik perhatian dunia. Untuk ukuran fisik sebesar baterai hape masa kini, baterai Graphene cukup dicharge pada voltase 4-5 volt selama 80 detik untuk penuh. 1 menit lebih 20 detik sudah penuh! Luar biasa bukan ? Namun nampaknya, masih membutuhkan waktu 5-10 tahun lagi untuk melihat baterai graphene ini tersedia di pasar, karena kapasitas penyimpanannya yang dicapai masih 20% untuk saat ini.

Jika anda ingin membelinya, saat ini telah cukup banyak vendor yang menyediakannya: http://cheaptubes.com/graphene-oxide.htm . $50 untuk per 50 miligram. Atau: http://www.graphenea.com/collections/graphene-products 


Penemuan Planet yang Mirip Bumi

diposkan pada tanggal 3 Jan 2013 06.00 oleh blogger teknologi   [ diperbarui29 Jul 2013 22.51 ]
Keterangan gambar: Perbandingan Ukuran Bintang Tau Ceti dengan Matahari
Matahari ada di sebelah kiri.
Sejumlah ahli astronomi dari University of Hertfordshire yang dipimpin oleh Mikko Tuomy berhasil menemukan planet yang mungkin memiliki kondisi seperti Bumi, yang berarti juga mungkin terdapat kehidupan di planet tersebut (exoplanet).
Penemuan tersebut diperoleh setelah Mikko dan para anggota tim peneliti tersebut melakukan lebih dari 6.000 kali pengamatan kearah bintang Tau Ceti. Dengan menggunakan metode analisa yang disebut dengan istilah Bayesian Analysis Methods, mereka mendapatkan kesimpulan bahwa bintang Tau Ceti memiliki 5 planet yang mengorbit di sekeliling bintang tersebut dengan jarak lebih dekat dari pada jarak orbit Mars ke Matahari.
Pemilihan bintang Tau Ceti sebagai fokus pengamatan tim ini berawal dari proyek Ozma pada tahun 1960 yang bertujuan mencari kemungkinan adanya kehidupan di luar planet Bumi. Bintang Tau Ceti saat itu dipilih karena memiliki kekuatan pancaran sinar yang mirip dengan kekuatan pancaran sinar Matahari.
Bintang Tau Ceti merupakan bintang terdekat ke Matahari diurutan keduapuluh, dengan jarak kira-kira 11,9 tahun cahaya dari Matahari. Tau Ceti tergolong dalam bintang kelas G, dengan massa sebesar 0,78 dari massa Matahari, dan luminosity lebih kurang separuh dari Matahari. Diperkirakan usia bintang ini satu milyar tahun lebih tua dari pada Matahari. Dan kondisinya sangat stabil, lebih stabil daripada Matahari.
Berdasar penelitian Mikko dan kawan-kawan, diperoleh data sebagai berikut :
Planet Radius Orbit Periode Orbit Massa dibanding Bumi
Tc b 0,105 14 hari 2,0 kali
Tc c 0,195 35 hari 3,1 kali
Tc d 0,374 94 hari 3,6 kali
Tc e 0,552 168 hari 4,3 kali
Tc f 1,35 642 hari 6,6 kali
Kelima planet tersebut memiliki orbit membentuk lingkaran hampir sempurna mengelilingi bintang Tau Ceti. Selain berbeda dalam hal ukuran bintang dan planet, Tau Ceti diperkirakan tidak memiliki unsur logam sama sekali sehingga dapat disimpulkan bahwa planet-planet yang mengelilinginya diperkirakan tidak mengandung karang. Bahkan mungkin berupa planet air.
Bintang Tau Ceti memiliki tingkat kecerahan sinar hanya 55% dari Matahari, sehingga kemungkinan diantara kelima planet tesebut, planet yang mungkin mengandung kehidupan berjarak lebih dekat ke Tau Ceti jika dibandingkan jarak Bumi ke Matahari.
Jarak orbit Tc b dan Tc c terlalu dekat ke bintang Tau ceti dan jarak orbit planet Tc d kira-kira sebanding dengan pertengahan jarak orbit Venus dan Merkurius terhadap Matahari. Sehingga tidak mungkin bisa ditemukan kehidupan di sana.
Jarak yang ideal sesuai dengan kecerahan Tau Ceti adalah jarak Tc e terhadap Tau Ceti. Dalam jarak tersebut dimungkinkan adanya air, walaupun mungkin sedikit lebih dingin daripada air Bumi.
Sementara itu Laboratorium Penenelitian Planet Berhabitat di Puerto Rico menambahkan catatan bahwa kemungkinan planet Tc e dan Tc f memiliki kehidupan mengingat lapisan atmosfir dikedua planet tersebut diperkirakan tidak terlalu tebal sehingga memungkinkan kedua planet tersebut lebih hangat daripada semestinya. Dengan kehangatan tersebut memungkinkan unsur air yang ada tidak akan membeku sehingga bisa menjadi pendukung kehidupan. Dan dimana ada air (H2O), maka kemungkinan pula di situ terdapat oksigen (O2).
Sumber : Tulisan Brian Dodson di www.gizmag.com tanggal 20 Desember 2012.

Kabel yang Dapat Melar

diposkan pada tanggal 1 Jan 2013 20.08 oleh blogger teknologi
Judul artikel ini mungkin terkesan lucu dan mengada-ada. Tetapi memang demikianlah adanya.

 Sejumlah peneliti material dari North Carolina State University, USA, saat ini tengah mengembangkan suatu bahan campuran baru yang dapat digunakan sebagai penghantar aliran listrik (kabel) yang dapat ditarik melar hingga 8 kali lipat ukuran awalnya.

 Meskipun hingga kini bahan tersebut masih dalam tahap uji coba, tetapi sejumlah hasil penelitian mereka mengungkapkan bahwa kondisi tersebut telah berhasil dicapai. Setidaknya laporan tersebut telah tertuang dalam jurnal ilmiah mereka berjudul Advanced Functional Material.

 Secara umum, susunan konstruksi dasar material tesebut adalah berupa 'pipa' elastis berisi logam 'cair' super konduktif (Highly Conductive Liquid Metal Alloy).

 Hingga saat ini para peneliti tersebut masih terus berusaha menyempurnakan temuan mereka tersebut agar dapat diproduksi secara ekonomis.

 Sumber : Tulisan Dan Nosowitz di www.popularscience.com tanggal 19 Desember 2012

0 komentar:

Posting Komentar